Assalammualaikum
...
Pada
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang
Hubungan
Manusia, Kebudayaan dan Pendidikan di Indonesia
Oleh ANNISA.D.N.
#
MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru
lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan
dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa,
dan (orang)tua.
Selain
itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi
sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota
partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh,
keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain
sebagainya.
# KEBUDAYAAN
Dalam banyak bahasa dan
istilah kebudayaan dapat diartikan
sebagai berikut :
A. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
B. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda
budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
C. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa
orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain
terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil
bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme
kasar" di Amerika, "keselarasan individu
dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka. Budaya yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Adapun fungsi dari kebudayaan adalah
sebagai berikut :
A. Untuk mengatur agar manusia dapat mengerti satu sama
lainnya, bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu berbuat untuk
kebaikan bersama. Jadi pada initinya kebudayaan ini sebagai cerminan kehidupan
manusia, jika suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya maka akan tercipta
kehidupan yang harmonis.
B. Mempersatukan
masyarakat
C. Memenuhi
kebutuhan masyarakat
D. Mendorong
terjadinya perubahan pada masyarakat
# PENDIDIKAN
Pendidikan memiliki
pengertian dan definisi dari berbagai sumber sebagai berikut :
A. Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak
dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi.
B. Pendidikan adalah proses
pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (Peserta Didik) untuk dapat
membuat manusia (Peserta Didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta
mampu membuat manusia (Peserta Didik) lebih kritis dalam berpikir.
C. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki
efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Adapun fungsi dari pendidikan itu sendiri adalah
sebagai berikut :
A. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan
agar dapat turut aktif mengambil bagian dalam proses demokrasi.
B. Mengembangkan bakat yang ada pada
tiap orang untuk kepentingan pribadi dan masyarakat.
C. Mempersiapkan seluruh anggota
masyarakat agar dapat mencari nafkah Untuk melestarikan kebudayaan.
D. Mengurangi pengontrolan orang tua,
dengan menggunakan mekanisme pendidikan yang ada disekolah dan peran orang tua
digantikan oleh pendidik untuk mendidik anaknya di sekolah. Sebagai sarana
untuk mengakomodasi segala kesalahpahaman yang berujung pada perselisihan
karena adanya perbedaan pandangan antara pihak umum dan pihak sekolah dalam
beberapa nilai tertentu seperti hadirnya pendidikan seks dan sebagainya.
E. Menjaga sistem kelas di masyarakat
dimana pendidikan sebagai sarana siswa dalam melangkah pada tahapan selanjutnya
sehingga mendapatkan status sosial yang sama atau lebih tinggi dari orang
tuanya, walaupun demikian disekolah mengajarkan untuk bisa menerima perbedaan
status di masyarakat.
F. Memperpanjang masa remaja pada
seseorang sebab peserta didik masih dianggap tergantung secara finansial dan
psikologis pada orang tuanya.
# Hubungan Manusia
Kebudayaan dan Pendidikan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?. Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,
dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat
oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams
patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup
dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia,
dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan
M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat. Lalu, apa
hubungan yang dapat terkait dengan pendidikan di masa sekarang ini?. Seperti
yang kita tahu pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan ini dan bahkan
menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat dewasa ini. Ada banyak kaitan
pendidikan dengan budaya contohnya seperti penggunaan bahasa daerah yang di
lakukan sekolah dasar,sekolah menengah, sekolah tingikat atas bahkan perguruan
tinggi mempelajari bahasa dan kebudayaan
daerah di daerah mereka bersekolah. Tidak pula jarang ditemukan anak bangsa
yang mengharumkan nama negara Indonesia di dunia dengan karya-karya nya yang
mmbuat Indonesia lebih dikenal.
Hubungan
pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang
sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan
pendidikan yang baik, dan tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga
pendidikan guna mempersiapkan diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup
yang sempurna. Untuk memenuhi hal tersebut lembaga membutuhkan masyarakat agar
layanan sesuai dengan keinginannya. Lembaga pendidikan tidak dapat eksis tanpa
masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak dapat mencapai hidup yang sempurna
tanpa lembaga pendidikan. Dalam berbagai persoalan kependidikan terutama yang
berkenaan dengan lemahnya (problematika) manajemen pendidikan suatu lembaga
pendidikan, tidak dapat dibebankan atau menyalahkan masyarakat sebagai pengguna
layanan pendidikan. Hubungan pendidikan dengan masyarakat merupakan jalinan
interaksi yang diupayakan oleh sekolah sebagai salah lembga pendidikan agar
dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat, mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah
dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah
penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program
pendidikan yang berada di sekolah.
Demikian yang dapat
saya sampaikan dalam penulisan artikel yang berjudul Hubungan Antara Manusia,
Kebudayaan dan Pendidikan di Indonesia. Maaf jika ada kata atau kalimat yang
salah. Semoga bermanfaat.
Wassalam..
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar