Gunadarma

ug

Sabtu, 05 Maret 2016

Hubungan Antara Manusia Kebudayaan dan Pendidikan.ADN

Assalammualaikum ...
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang

Hubungan Manusia, Kebudayaan dan Pendidikan di Indonesia
Oleh ANNISA.D.N.

# MANUSIA
            Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang)tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

#  KEBUDAYAAN
Dalam banyak bahasa dan istilah kebudayaan dapat  diartikan sebagai berikut :
A.    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

B.     Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seniBahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

C.     Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Budaya yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Adapun fungsi dari kebudayaan adalah sebagai berikut :
A.    Untuk mengatur agar manusia dapat mengerti satu sama lainnya, bagaimana manusia bertindak dan bagaimana manusia itu berbuat untuk kebaikan bersama. Jadi pada initinya kebudayaan ini sebagai cerminan kehidupan manusia, jika suatu masyarakat memegang teguh kebudayaannya maka akan tercipta kehidupan yang harmonis.
B.     Mempersatukan masyarakat
C.     Memenuhi kebutuhan masyarakat
D.    Mendorong terjadinya perubahan pada masyarakat


# PENDIDIKAN
Pendidikan memiliki pengertian dan definisi dari berbagai sumber sebagai berikut :
A.    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

B.     Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (Peserta Didik) untuk dapat membuat manusia (Peserta Didik) itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta mampu membuat manusia (Peserta Didik) lebih kritis dalam berpikir.

C.     Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Adapun fungsi dari pendidikan itu sendiri adalah sebagai berikut :

A.    Memberikan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat turut aktif mengambil bagian dalam proses demokrasi.

B.     Mengembangkan bakat yang ada pada tiap orang untuk kepentingan pribadi dan masyarakat.

C.     Mempersiapkan seluruh anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah Untuk melestarikan kebudayaan.

D.    Mengurangi pengontrolan orang tua, dengan menggunakan mekanisme pendidikan yang ada disekolah dan peran orang tua digantikan oleh pendidik untuk mendidik anaknya di sekolah. Sebagai sarana untuk mengakomodasi segala kesalahpahaman yang berujung pada perselisihan karena adanya perbedaan pandangan antara pihak umum dan pihak sekolah dalam beberapa nilai tertentu seperti hadirnya pendidikan seks dan sebagainya.

E.     Menjaga sistem kelas di masyarakat dimana pendidikan sebagai sarana siswa dalam melangkah pada tahapan selanjutnya sehingga mendapatkan status sosial yang sama atau lebih tinggi dari orang tuanya, walaupun demikian disekolah mengajarkan untuk bisa menerima perbedaan status di masyarakat.

F.      Memperpanjang masa remaja pada seseorang sebab peserta didik masih dianggap tergantung secara finansial dan psikologis pada orang tuanya.


# Hubungan Manusia Kebudayaan dan Pendidikan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat. Lalu, apa hubungan yang dapat terkait dengan pendidikan di masa sekarang ini?. Seperti yang kita tahu pendidikan adalah aspek penting dalam kehidupan ini dan bahkan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat dewasa ini. Ada banyak kaitan pendidikan dengan budaya contohnya seperti penggunaan bahasa daerah yang di lakukan sekolah dasar,sekolah menengah, sekolah tingikat atas bahkan perguruan tinggi mempelajari  bahasa dan kebudayaan daerah di daerah mereka bersekolah. Tidak pula jarang ditemukan anak bangsa yang mengharumkan nama negara Indonesia di dunia dengan karya-karya nya yang mmbuat Indonesia lebih dikenal.

Hubungan pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik, dan tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga pendidikan guna mempersiapkan diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna. Untuk memenuhi hal tersebut lembaga membutuhkan masyarakat agar layanan sesuai dengan keinginannya. Lembaga pendidikan tidak dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya masyarakat tidak dapat mencapai hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan. Dalam berbagai persoalan kependidikan terutama yang berkenaan dengan lemahnya (problematika) manajemen pendidikan suatu lembaga pendidikan, tidak dapat dibebankan atau menyalahkan masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan. Hubungan pendidikan dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah sebagai salah lembga pendidikan agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat, mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program pendidikan yang berada di sekolah.
             Demikian yang dapat saya sampaikan dalam penulisan artikel yang berjudul Hubungan Antara Manusia, Kebudayaan dan Pendidikan di Indonesia. Maaf jika ada kata atau kalimat yang salah. Semoga bermanfaat.
Wassalam..
Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar