Minggu, 22 Mei 2016
Harapan.ADN
Harapan
Oleh ANNISA.D.N
Hidup ini tidak adil
Jalan yang aku tempuh tidak berujung
Apa yang diharapkan tidak tercipta
Apa salah ku??.
Apa dosa ku??.
Apa salah harapan ku?
Harapan yang terlalu tinggi
Harapan yang aku ingin capai
Apa tidak ada jawaban dari semua harapan ku?
Mau bagaimana?
Mau apa lagi?
Tunjukkan padaku yaa Tuhan
Bahwa harapan ku
Harapan ku
Akan teruwujud nanti
Suatu saat nanti pasti
Akan teruwujud
Sabtu, 14 Mei 2016
Tak Tentu Arah.ADN
Tak
Tentu Arah
Oleh. ANNISA.D.N
Hari
ini sama seperti kemarin
Hari
ini terjadi lagi
Aku
tak tau arah
Tak
tau harus apa
Yang
aku jalani hanya lah kehidupan semu
Menunggu
keajaiban datang
Aku
sayang mereka
Aku
sayang orang tua ku
Tapi
gelisah ini buat aku ragu
Ragu
untuk melanjutkan misi ku
Ragu
untuk membanggakan mereka
Yaa
Allah apa ini?
Perasaan
apa yang merasuki ku ?
Jauhkan
ini dari ku yaa Allah
Jauhkan
gelisah tak tentu arah dariku yaa Allah
Aku
mohon ....
Sabtu, 07 Mei 2016
Manusia dengan Tanggung Jawab sebagai Khalifah di Bumi.ADN
Assalammualaikum
teman ...
Alhamdulillah
pada kesempatan kali ini saya dapat kembali dengan membahas tema :
Manusia
dengan Tanggung Jawab Sebagai Khalifah di Bumi
MANUSIA
Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah, ia tidak muncul dengan sendirinya seperti yang telah
tertulis dalam al-Quran surat al-Alaq ayat 2yang menjelaskan bahwa manusia itu
diciptakan oleh Allah dari segumpal darah;Al-Quran surat ai-Thariq ayat 5
menjelaskan bahwa manusia dijadikan oleh Allah;Ai-Quran surat al-Rahman ayat 3
menjelaskan bahwa Al-Rahman (Allah) itulah yang menciptakan manusia.Masih
banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yng menjelaskan bahwa yang menjadikan manusia
adalah Tuhan.
Manusia diturunkan
kebumi ini bukanlah hanya sebagai penghias atau pelengkap dibumi semata,tapi
manusia sesungguhnya mempunyai kedudukan,peran dan tugas yang telah melekat
padanya yang terbawa sejak ia lahir kedunia yang luar biasa ini.Salah satu
perannya adalah manusia sebagai khalifah dibumi.Manusia telah dipilih oleh
Allah untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang khalifah dibumi,karena
manusia merupakan makhluk yang paling istimewa dibanding dengan makhluk-makhluk
yang lainnya.Mereka dipilih untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada
dengan cara-cara mereka sendiri dan tanpa melepas tanggung jawab.
TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar
Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak
di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab
itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti
masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri.
Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang
memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab
itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: Dari sisi yang berbuat dan dari sisi
yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau
pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab
perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
KHALIFAH
halifah dan khulafa
(jamak) secara bahasa artinya wakil atau pengganti atau orang yang menggantikan
orang yang sebelumnya.Al-Quran menyebut kata khalifah dalam surat al-Baqarah
:30 dan shad :26, khulafa' (3 kali : al-A'raf : 69,74 ; an-Naml :62), khalaifa
(4 kali : al-An-am :145 ; Yunus :14,73 ; fathir : 39) dan masih banyak ayat
yang lain yang menyatakan kata bentuknya. Semua dinyatakan dalam arti bahasa, yakni
pengganti yang menggantikan umat atau pemimpin terdahulu; menggantikan malaikat
untuk mengurus bumi atau mendapat amanah dari Allah untuk mengelola bumi.
Menurut istilah yang
lebih khusus lagi pada kekuasaan, berarti orang yang dipilih oleh jama'ah
menjadi pemimpin mereka. Khalifah menurut sejarah ialah kepala pemerintahan
islam pada zaman sahabat, yaitu dengan bai'at sebagai pernyataan setia dari
penduduknya dengan jalan pilihan. Sesudah masa sahabat, sebutan khalifah di
pergunakan untuk sebutan kepala pemerintahan tetapi tidak melalui pilihan
(kerajaan). Dulu pada saat Abu Bakar As-Shiddiq menjadi pemimpin umat islam,
beliau disebut khalifah (pengganti) dari Rasulillah.Lalu ketika Umar ra
menggantikan, beliau disebut khalifat-khalifat Rasulillah (pengganti dari
pengganti Rasulillah).
Karena gelar ini terlalu
panjang, akhirnya Umar ra berinisiatif mengganti gelar itu menjadi Amirul
Mukminin (Pemimpin orang-orang mukmin). Semua manusian yang diciptakan Allah di
muka bumi adalah khalifah Allah atau pengganti makhluk Tuhan untuk melaksanakan
amanah Tuhan sebagai pengelola bumi ini.Allah memberikan amanah kepada semua
manusia (khulafa) untuk membangun bumi ini ; bukan kepada Malaikat, Jin, Hewan,
Gunung, Langit dan lain sebagainya walaupun mereka juga ciptaan Allah.
"(QS.33:72). Manusialah yang sanggup memegang amanah itu karena potensi
yang dimiliki oleh manusia.
Tanggung
Jawab Manusia Sebagai Hamba
Allah
SWT dengan kehendak kebijaksanaanNya telah mencipta makhluk-makhluk yang di
tempatkan di alam penciptaanNya. Manusia di antara makhluk Allah dan menjadi
hamba Allah SWT. Sebagai hamba Allah tanggungjawab manusia adalah amat luas di
dalam kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya. Tanggung jawab manusia secara umum digambarkan oleh Rasulullah
SAW di dalam hadis berikut. Dari Ibnu Umar RA katanya; “Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Semua orang dari
engkau sekalian adalah pengembala dan dipertanggungjawabkan terhadap apa yang
digembalainya. Seorang laki-laki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan
ditanya tentang pengembalaannya. Seorang isteri adalah pengembala di rumah
suaminya dan akan ditanya tentang pengembalaannya.Seorang khadam juga
pengembala dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaannya. Maka
semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala dan akan ditanya tentang
pengembalaannya.”
(Muttafaq
‘alaih)
Allah mencipta manusia
ada tujuan-tujuannya yang tertentu. Manusia dicipta untuk dikembalikan semula
kepada Allah dan setiap manusia akan ditanya atas setiap usaha dan amal yang
dilakukan selama ia hidup di dunia. Apabila pengakuan terhadap kenyataan dan
hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan ke
atas dirinya perlu dilaksanakan.
Manusia
Sebagai Khalifah Allah
Antara
anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi
khalifah atau wakilNya di bumi. Dengan ini manusia berkewajipan menegakkan
kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta
penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Firman Allah SWT :
“Dan ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang
Khalifah. Berkata Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang
yang melakukan kerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa
bertasbih dan bertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih mengetahui
apa yang kamu tidak ketahui.” (Al-Baqarah:30).
Di
kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan
tanggungjawab tersebut. Ini sudah tentu kerana manusia merupakan makhluk yang
paling istimewa. Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya Kami
telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta
gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang
tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk
memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya)
sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah
suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut
dikerjakan.” (Al-Ahzab: 72)
Optimalisasi
Kemampuan
Dengan
berbagai kelebihan tersebut, sangat penting bagi manusia untuk dapat
mengembangkan diri dan mengoptimalkan kemampuanya. Optimalisasi kemampuan
tercermin dalam pemanfaatan kemampuan dari manusia itu sendiri terhadap
potensi-potensi yang dimilikinya. Manusia diberikan kelebihan fisik tersebut
guna memasimalkan tugas kekhalifahan di bumi. Dengan otak manusia diharapkan
kehidupan di bumi secara umum dapat berkembang dengan baik dan terjaga dari
kerusakan. Dengan tangan, manusia diharapkan memiliki kemampuan mencipta, dalam
arti memnafaatkan potensi sumber daya dari Allah. Dengan lisan manusia
diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Dari hal-hal tersebut di
atas maka jelaslah bahwa optimalisasi kemampuan tercermin dari optimalisasi
potensi materi yang dimiliki oleh manusia dari Allah. Sekarang kita bisa
melihat hasilnya yaitu dengan adanya kapal, pesawat terbang, motor, mobil, dan
teknologi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk kemashlahatan makhluk- manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Optimalisasi
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sesungguhnya
semua fasilitas yang sudah tersedia di dunia secara gratis seperti tumbuhan,
binatang, angin, udara, air dan apapun adalah untuk manusia. Tentunya hal
tersebut dimaksudkan untuk membantu kekhalifahan manusia di bumi. Allah
berkali-kali mengatakan bahwa dalam melakukan sesuatu hal, janganlah pernah
melampaui batas. Artinya manusia harus bisa berlaku normal sebagaimana adanya.
Allah mengatakan bahwasanya potensi-potensi alam itu tidak akan pernah habis
tetapi hal tersebut berlaku apabila manusia memnafaatkan dengan sewajarnya.
Namun, kejadian sekarang ini, akibat pengaruh industrialisasi, seluruh potensi
alam hampir habis di serap untuk kepentingan manusia tanpa berpikir baik
buruknya sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem. Sesungguhnya hal tersebut
tidak harus terjadi apabila manusia taat dan patuhpada perintah Allah.
Janganlah melampaui batas.
Optimalisasi
alam bukanlah dengan tindakan mengeruk sebanyak-banyaknya potensi alam semesta.
Akan tetapi, optimalisasi sebenarnya dimaksudkan untuk mengatur semaksimal
mungkin perihal pengelolaan alam. Sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan
ekosistem. Hutan tidak akan habis hanya oleh karena alasan industrialisasi atau
perluasan masalah tempat tinggal. Dengan potensi otak manusia telah diberi akal
untuk berpikir bagaimana menyeimbangakan segala potensi kehidupan dan alam
semesta.
Walaupun
Al Quranul Karim telah memberitahu tugas dan tanggungjawab manusia di dunia ini
dan diberitahu mereka yang menunaikan tanggung jawab akan masuk ke Syurga,
manakala yang tidak bertanggung jawab akan ke Neraka, namun tidak semua manusia
percaya berita ini serta beriman dengannya. Bahkan yang percaya dan beriman
dengannya pun, karena tidak mampu melawan nafsu serta mempunyai
kepentingan-kepentingan peribadi, ramai yang tidak dapat benar-benar
memperhambakan diri kepada Allah dan gagal menjadi khalifah-Nya yang mentadbir
dan mengurus dunia ini dengan syariat-Nya. Karena itulah Allah Taala berfirman
dalam surat Saba 13 :
Artinya: “Sedikit
sekali daripada hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Saba’: 13)
Keoptimalan peran
manusia sebagai khalifah dibumi akan tercapai dengan sempurna apabila manusia
dapat memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugerahkan dari Allah dengan
menciptakan teknologi yang canggih dengan berdasarkan nilai-nilai keilahiyahan
(sifat-sifat Allah -Asmaul Husna-) dan keislaman dengan kemampuan seni mengatur
keseimbangan potensi alam dan lainnya dengan dipimpin oleh seorang khalifah
yang robbani yang memerintah berdasarkan Syariat Islam. Apabila hal-hal tersebut
tidak tercapai seluruhnya maka tidak pula tercapai keoptimalisasian peran
kekhalifahan manusia. Kalaupun terjadi, maka hal tersebut belum dan tidak
maksimal. Jadi, pada dasarnya setiap umat manusia mengemban tugas yang maha
penting untuk memerankan kekhalifhan di bumi.
Cukup sekian dan terima
kasih..
Semog bermanfaat..
Wassalammualaikum
wr.wb.
Langganan:
Postingan (Atom)